Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat (DPPKB) prihatin terhadap daya serap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menggelar seminar nasional dengan narasumber dari pusat. Pada Rabu, (22/7/20). Di Hotel Golden Tulip. Foto: Sholeh
Pontianak, DIGULIS.ID - Dewan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat (DPPKB) prihatin terhadap daya serap lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menggelar seminar nasional dengan narasumber dari pusat. Pada Rabu, (22/7/20). Di Hotel Golden Tulip.
“Terlaksananya kegiatan ini, Karna keprihatinan kami terhadap Sekolah Menengah Kejuruan yang belum bisa bekerja sebagaimana mestinnya, dan kepedulian kami terhadap kondisi lulusan tersebut,” ujar ketua DPPKB, Muhammad Ali.
Kegiatan tersebut, menghadirkan narasumber dari pengambil kebijakan meliputi, Gubernur Kalbar, Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Mitra DUDI Ditjen Vokasi Kemendikbud RI, Disnaker Kalbar, ketua komisi V DPRD Kalbar dan ketua Kadinda Kalbar.
Melaui kegiatan ini, Dewan Pendidikan mendorong agar dilakukannya regulasi, “Yang pertama mendorong agar dilakukannya regulasi yang mengatur tentang hak dan kewajiban yang baik oleh perusahaan maupun stakeholder yang lain, sehingga mereka betul-betul bisa bekerja sesuai dengan kemampuan mereka,” lanjutnya.
Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Mitra DUDI Ditjen Vokasi Kemendikbud RI, Ahmad Saufi menjelaskan, melaui Inpres no 9 revitalisasi SMK dalam rangka peneingkatan kualitas dan daya saing SDM Indonesia.
“Intruksi kepada mentri kabinet kerja, Kepala BNSP, dan para Gubernur untuk, mengambil langkah-langkah yang diprlukan sesuai dengan tugas , fungsi dan kewenangan masing-masing untuk merevitalisasi SMK guna meningkatkan kualitas dan daya saing Indonesia,” ujar nya, saat menyampaikan dalam materinya yang berjudul Link and Match Pendidikan Vokasi – DUDI, Mewujudkan Volasi Kuat Menguatkan Indonesia.
"Menyusun peta kebutuhan tenaga kerja bagi lulusan SMK sesuai tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing dengan berpedoman pada peta jalan pengembangan SMK,” tambahnya.
Antusiasme para peserta sangat luar biasa, karna pemaparan dari berbagai narasumber sesuai dengan kebutuhan dan problem yang ada di Kalbar khususnya para pengajar dan kepala sekolah SMK.
Salah satu nya Kepala bidang SMK Dikbud, Urai Muhani, menjelaskan mengenai penyerapan tenaga kerja SMK di Kalbar.
“kami dari bidang SMK lagi berusaha bagaimana image bahwa SMK itu sebagai pencetak pengangguran bisa kita minimalisir,jadi cara-caranya sudahh kami buat terutama tentang terobosan kurikulum, kenapa mesti kurikulum karna itulah yang menjadi hal mendasar ,” ujarnya saat ditemui usai acara seminar nasional.
Lebih lanjut ia mejelaskan, kebanyakan sekarang yang ada di lokasi kurikulumnya itu belum link and mage antara kurikulum sekolah dengan kurikulum yang ada di industri.
“Inilah jalan yang harus kita rubah, mindset guru-guru, kepala Sekolah dan Siswa di lapangan. Karna selama ini mereka hanya berkecimpung di dunia pembelajaran, duni intenal,Kemudian magang. Sekarang kemudian kita bagaimana merubah kurikulum berbasis kompetensi, kurikulum yang bekerjasama dengan industri mulai rekrutmen awal, penyusunan kurikulum bersama industri dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Reporter: Sholeh
Editor: Sholeh